Jumat, 24 Agustus 2012

Analisis Sapaan Mahasiswa


BAB I
 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Sapaan merupakan cara untuk menghormati kepada sesama agar lebih akrab dan dikaitkan dengan norma dan budaya dalam masyarakat. Sapaan merupakan budaya dalam masyarakat indonesia, salah satu bentuk cara menghargai orang lain.
Saat ini suatu kelompok yang bisa disebut mahasiswa, memang menggunakan sapaan kepada sesama mahasiswa. Akan tetapi sapaan yang digunakan dalam rutinitas sehari-hari di kampus kurang begitu kita perhatikan, misal sapaan kepada mahasiswa senior maupun mahasiswa yang junior.
Untuk mengetahui bagaimana sapaan sapaan yang digunakan mahasiswa sehari-hari, maka kita akan menganalisis sapaan sesama mahasiswa.

1.2  Rumusan Masalah
a.       Bagaimana bentuk sapaan yang digunakan mahasiswa kepada mahasiswa yang lebih senior?
b.      Bagaimana bentuk sapaan yang digunakan mahasiswa kepada mahasiswa yang masih junior?
c.       Bagaimana bentuk sapaan yang digunakan mahasiswa kepada mahasiswa yang setingkat?

1.3  Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini masalah yang dibahas dibatasi hanya sapaan kepada mahasiswa senior dan kepadamahasiswa junior.

1.4  Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.4.1        Tujuan Penelitian
a.       Mendeskripsikan bentuk sapaan yang digunakan mahasiswa kepada mahasiswa senior?
b.      Mendeskripsikan bentuk sapaan yang digunakan mahasiswa kepada mahasiswa junior?
c.       Mendeskripsikan bentuk sapaan yang digunakan mahasiswa kepada mahasiswa yang setingkat?

1.4.2        Manfaat Penelitian
a.       Mengetahui sapaan yang digunakan mahasiswa kepada mahasiswa senior?
b.      Mengetahui sapaan yang digunakan mahasiswa kepada mahasiswa junior?
c.       Mengetahui sapaan yang digunakan mahasiswa kepada mahasiswa yang setingkat?






















BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Sapaan
Sapaan merupakan kata yang dipergunakan untuk menyapa seseorang, cara untuk menghormati kepada sesama agar lebih akrab dan dikaitkan dengan norma dan budaya dalam masyarakat. Sapaan merupakan budaya dalam masyarakat indonesia, salah satu bentuk cara menghargai orang lain. Sapaan juga merupakan seperangkat nominal tertentu yang dipergunakan dalam percakapan (dialog) untuk mengundang orang tertentu sebagai mitra tutur agar memberikan reaksi baik secara verbal maupun nonverbal. Ada dua macam komunikasi bahasa, yaitu komunikasi searah dan komunikasi dua arah. Sapaan merupakan komunikasi dua arah. Dalam komunikasi yang baik dan agar tercipta adanya saling pengertian, penyapa harus menggunakan kata sapaan untuk menyapa mitra tuturnya. Jenis hubungan antar penyapa dan tersapa ini sangat menentukan pilihan bentuk sapaan yang akan dipergunakan untuk menyapa lawan bicaranya.
Berikut ini akan dijelaskan tentang menggunakan kata sapaan, baik pengertian yang tentunya sudah dijelaskan diatas , macam kata sapaan, dan beberapa contoh.

2.2 Macam Kata Sapaan
1. Kata Kerabat: Kakek, Nenek, Bapak(Ayah), Ibu, Paman, Bibi, Abang, Kakak, Adik, Ananda, Mas, Mbak.
2. Kata Ganti: Kamu, Engkau, Saudara, Anda, Tuan, Nyonya, Nona
3. Kata Sapaan Hormat: Paduka Yang Mulia (PYM), Yang Terhormat (Yth.)
4. Kata ganti/ kerabat diikuti nama: Saudara Hasan, Bapak Susanto, Ibu Amir, dsb.
 CONTOH:
* Ibu bertanya kepada Ayah, “Pukul berapa Ayah akan berangkat ke Jakarta?”
 Kata “Ayah” adalah kata sapaan, karena untuk menyapa orang kedua(orang yang
* diajak berbicara).
* Jika kata kekerabatan tersebut digunakan untuk menyebut orng yang pertama (orang yang berbicara) atau menyebut orang ketiga (orang yang dibicarakan), kata-kata itu disebut kata acuan.
 Contoh: Ayah berkata, “Sampaikan kepada ibu bahwa hari ini, Ayah akan terlambat pulang dari kantor.”
* (ibu adalah kata acuan pengganti orang ketiga (=dia) dan Ayah adalah kata acuan pengganti orang pertama (aku=saya) dalam kalimat.
 1. Kata ganti
Ada bermacam-macam kata ganti, antara lain:
A. Kata ganti persona
-Adalah kata ganti orang. Macamnya: ada kata ganti orang tunggal I: Saya, Daku, -ku, ku;
II: Kamu, Engkau, Saudara, Anda, Dikau, Kau-, -mu,
III: ia, dia,-nya, beliau dan kata ganti orang jamak: I: kami, kita; II:kalian, kamu sekalian, Anda; III: Mereka
 B. Kata ganti petunjuk
Macamnya:
a. Kata ganti Penunjuk Umum: ini, itu, anu
b. Kata Ganti Penunjukk Tempat: sini, situ, sana
c. Kata Ganti Penunjuk Ikhwal: begini dan begitu
C. Kata ganti penanya
Kata ganti penanya dipakai sebagai kata ganti pemarkah
pertanyaan.
Dari segi maknanya yang ditanyakan dapat mengenai
1. orang (siapa)
2. barang (apa)
3. Pilihan (mana)
4. Sebab (mengapa)
5. Waktu (kapan,bila)
6. Tempat (di mana, ke mana, dari mana)
7. cara (bagaimana)
8. jumlah atau urutan (berapa)




BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Metode penelitian
Metode penelitian merupakan alat prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (Djajasudarma, 1993: 3). Sebagai upaya mencapai tujuan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif. Dalam kajiannya, metode deskriptif menjelaskan data atau objek secara natural, objektif, dan faktual (apa adanya) (Arikunto, 1993: 310). Metode deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan apa adanya hasil dari pengumpulan data yang telah dilakukan oleh penulis. Metode deskriptif dipilih oleh penulis karena metode ini dapat memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan bahasa, gejala atau kelompok tertentu.
3.2  jenis penelitian
Data yang diperoleh bersumber dari mahasiswa. Metode yang digunakan untuk memperoleh data antara lain :
1.      Metode yang digunakan adalah dengan metode mendengar. Mendengarkan bentuk-bentuk sapaan yang digunakan dalam pergaulan segari-hari dikampus.
2.      Metode yang digunakan adalah metode mencatat, yakni mencatat data-data yang diperoleh dari metode mendengar, karena tidak mungkin semua data disimpan diotak. 
3.      Metode yang digunakan adalah dengan metode wawancara dengan teman sekelas di antanya: ridwan,bayu,jani dan hafid. Dengan memelakukan wawancara penulis dapat memperoleh data yang akurat, sehingga analisis menajdi lebih jelas dan mudah di pahami.



BAB IV
PEMBAHASAN

4.1  Bentuk Sapaan Yang Digunakan Mahasiswa Kepada Mahasiswa Senior
Mahasiswa senior adalah mahasiswa yang tingkat semesternya lebih tinggi, jadi sapaan yang digunakan tentunya haruslah sopan dan bertujuaan untuk menghormati.
Contoh :
o   Mas Andika, mau berangkat kuliah?”
Kata”Mas” adalah kata sapaan untuk menyapa orang laki-laki yang lebih tua, yang bertujuan untuk menunjukkan rasa hormat.
o   Mbak Anis, mau masuk kuliah?”
Kata”Mas” adalah kata sapaan untuk menyapa perempuan yang lebih tua, yang bertujuan untuk menunjukkan rasa hormat.
o   “Duluan kak.”
Kata “kakak” adalah kata sapaan untuk perempuan atau laki-laki yang lebih senior, untuk menunjukkan rasa hormat. Kata kakak sering digunakan pada kegiatan pramuka kepada senior yang memiliki pangkat lebih tinggi.
o   Sam, ayas njaluk tulung, editno makalahku!
Kata “Sam” dan “Ayas” adalah kata sapaan berasal dari kata “Mas” dan “Saya” merupakan dialek daerah Malang, yang senang membolak balikan kata.

4.2  Bentuk Sapaan Yang Digunakan Mahasiswa Kepada Mahasiswa Junior
Mahasiswa junior adalah mahasiswa yang tingkat semesternya lebih rendah, jadi sapaan yang digunakan adalah sapaan akrab yang tentunya teteap bersikap sebagai seorang mahasiswa yang senior.
Contoh :
o   Dik, dari mana?”
Kata “Dik” adalah kata sapaan untuk menyapa orang laki-laki atau perempuan yang kita anggap lebih junior dari kita.
o   Hamid, berangkat kuliah?”
Dre, dah selesai kuliah?”
Sapaan seperti ini langsung menyebut nama untuk junior yang telah kita kenal sebelumnya. 

4.3  Bentuk Sapaan Yang Digunakan Mahasiswa Kepada Mahasiswa Setingkat
Mahasiswa yang setingkat tentunya tidak ada perbedaan status mereka sama dengan kita, jadi sapaan yang digunakan adalah sapaan akrab dan santai.
Contoh :
o   “Pe’, piye tugase wes mari?”
Kata “Pek”, merupakan kata sapaan untuk keakraban, sebagai menunjukan rasa akrab kepada teman yang sebaya atau satu angkatan dengan kita.
o   Hei nangdi, mau berangkat kuliah ta?”
Kata “Hei”, merupakan kata sapaan kepada orang sebaya, yang posisinya jauh dari kita dan biasanya cara mengucapkannya dengan agak berteriak.
o   Cok, arep nangdi?”
Kata “cok”, merupakan kata sapaan akrab. Kata cok digunakan hanya kepada teman yang benar-benar akrab, karena kata cok sebenarnya mempunyai pengertian yang kurang baik atau jorok. Kata ini akan sering dijumpai di daerah jawa timur khususnya wilayah Surabaya.
o   Ndo, aku ngko muleh kuliah arep dolan neng kosantmu.
Kata “Ndo”, merupakan kata sapaan yang digunakan mahasiswa dari daerah Genteng, Banyuwangi. Merupakan kata sapaan untuk menunjukkan rasa hormat.
o   “Ron, aku pulang duluan.”









BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sebagai sosok yang mengenyam pendidikan tinggi, mahasiswa seharusnya mampu menempatkan diri menggunakan bahasa yang harus digunakan dalam percakapan. Sah-sah saja jika sapaan digunakan dlam pergaulan sehari-hari dikampus. Namun sapaan yang digunakan haruslah benar dan merupakan cara untuk menghormati orng lain.
5.2 Saran
Makalah yang kami buat belum sempurna  sesuai yang diharapkan. Masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan.Karena, kami hanya manusia biasa yang tidak luput dari khilaf / kesalahan, kelebihan itu hanya milik Allah SWT semata. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atau pembaca demi perbaikan di masa mendatang.

4 komentar:

  1. boleh tau mahasiswa senior dan junior disini teorinya dapat dari mana ya? thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini merupakan tugas dari mata kuliah sosiolinguistik. Mahasiswa senior dan junior saya kembangkan sendiri, yaitu mengalisis sapaan mahasiswa di kampus saya. Teorinya coba buka buku Sosiolinguistik karangan abdul chaer dan Leonie agustina.

      Hapus
  2. makalah ini untuk sekedar memberi tahu atau untuk diamalkan?

    BalasHapus
  3. untuk kata sapaan kata ganti yang dipakai kata ganti orang pertama,kedua,atau ketiga?

    BalasHapus